Peringatan 480 Tahun Hubungan Aceh - Turki



Banda Aceh: Komunitas Persaudaraan Aceh – Turki, bersama pemerintah kota Banda Aceh dan sejumlah pihak termasuk Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh, selasa (20/8) menggelar peri­nga­tan 480 tahun hubungan Aceh-Turki terhitung sejak tahun 1539 s/d 2019, di Komplek Makam Baba Daud Ar-Rumi atau yang dikenal dengan nama Tgk. Chik Di Leupeu, yang berlokasi di Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh.

Rangkaian kegiatan yang berlangsung mulai pukul 09.00 s/d 12.00 WIB, meliputi do’a dan zikir bersama, tausiah sejarah, santunan anak yatim dan testimoni Blogger Turki.










Kepala ACT Cabang Aceh Husaini Ismail berharap, peringatan ini dapat memotivasi generasi muda, untuk tidak hanya mengenang semangat dari para pendahulu, hubungan baik yang terjalin antar kedua negara, dan kejayaaan masa lampau, namun direalisasikan dalam wujud nyata, dengan mengukir prestasi dan mewujudkan kejayaan di masa sekarang hingga mendatang.

“Semangat peresiden Turki erdogan, yang mampu mewujudkan impian Sultan Abdul Hamid, dengan membangun terowongan bawah laut yang menghubungkan Asia dengan Eropa, patut diteladani oleh generasi muda untuk belajar lebih agar mampu menghasilkan berbagai terobosan di masa depan”. Ujarnya 

Makam Syekh Baba Daud Rumi, telah resmi ditetapkan sebagai situs cagar budaya pada 25 september 2018. Peresmian dilakukan langsung oleh walikota Banda Aceh, Aminullah Usman.

Dalam catatan sejarah disebutkan, Syekh Baba Daud Rumi merupakan salah seorang murid langsung dari Syekh Abdurrauf As Singkily. Syekh Baba Daud Rumi, merupakan ulama keturunan Turki yang datang ke Aceh, dan pengarang kitab Masailal Muhtadi Lii Ikhwanil Mubtadi. Kitab ini menjadi salah satu rujukan dalam mempelajari ilmu agama, khususnya bagi pelajar di Aceh, Malaysia, dan Thailand. []

/RRI

Komentar